Thursday, February 24, 2011

PS3, X-BOX 360 & Wii Menggunakan Teknologi Sampah


Ada 2 alasan utama mengapa PC Gaming dapat menjadi pilihan yang lebih menarik dibanding membeli console game next-gen seperti Xbox360 dan Playstation 3:

1. Kualitas grafis game di PC gaming lebih bagus dibanding console game next-gen. Karena teknologi videocard di PC selalu lebih maju dibanding chip grafis yang digunakan pada console game.
Contohnya adalah game Lost Planet dan Gears of War yang tampilannya lebih bagus di PC ketimbang di Xbox 360. Mass Effect yang menjadi hits di Xbox360 juga muncul versi PC-nya dengan tampilan grafis lebih bagus. Kemudian baru-baru ini Grand Theft Auto 4 juga telah hadir versi PC-nya dengan resolusi yang mampu 3X lebih tinggi ketimbang versi Xbox 360 & PS3.

2. Bagi orang yang kehidupan dan pekerjaannya tak bisa lepas dari komputer, maka membangun sebuah PC Gaming biayanya akan jauh lebih murah dibanding membeli console game next-gen seperti Xbox 360 ataupun Playstation 3.

Membeli console game next-gen dapat menjadi solusi yang lebih murah untuk bermain game, hanya jika anda memang tidak membutuhkan PC dalam kehidupan dan pekerjaan anda.

Maka dari itulah, kebanyakan pelajar SD/SMP akan cenderung memilih console game karena mereka memang belum membutuhkan PC secara intensif. Namun ketika seseorang mulai beranjak dewasa, dimana ia mulai bekerja dan pekerjaannya membutuhkan PC secara intensif, maka membeli PC gaming akan lebih murah dibanding membeli console next-gen.

Saat ini PC yang layak dipakai untuk bekerja dengan nyaman paling tidak membutuhkan spesifikasi prosesor dual-core dan memory 1GB. PC jadul dengan spek rendah hanya akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam bekerja dan menurunkan produktifitas anda.

Komputer dengan memory cuma 512MB bahkan sudah tidak dapat dipakai untuk berinternet dengan nyaman bila anda membuka banyak halaman web atau beberapa aplikasi bersamaan. Sekarang ini, sebuah komputer baru terasa nyaman dan responsif untuk bekerja dengan memory minimal 1 GB. Seorang graphic designer dan orang yang bekerja di bidang video editing bahkan membutuhkan PC dengan memory minimal 2GB.

Untuk harddisk, kapasitas 80GB saat ini juga sudah tidak cukup bagi sebagiah besar orang yang sangat giat dan tekun mendownload film dan gambar dari internet, apalagi bagi orang yang bekerja di bidang multimedia. Dengan selisih harga antara harddisk 80GB dan 160GB yang tidak sampai Rp.100 ribu, maka sungguh bodoh jika anda ngotot membeli hardisk 80GB.

Oleh karena itu sebuah PC standard yang layak dipakai untuk bekerja akan memiliki spek dasar minimal prosesor dual-core dan memory 1GB. Harganya akan berkisar Rp. 2 juta saja, dengan rincian spek sebagai berikut:
- Pentium dual-core E2160 (1.8Ghz)
- Motherboard berchipset nForce 7100 (nForce 630 dengan onboard graphic Geforce 7100)
- Memory DDR2 667 1GB
- Harddisk 160GB SATA
- DVDR-W drive 20X multi
- Casing+PSU standard

Dengan menambahkan sebuah monitor LCD 15″ Wide seharga Rp.1,3 juta, maka harga total PC desktop untuk bekerja menjadi Rp.3,3 juta saja. Sebagai perbandingan, sebuah notebook yang memiliki spek sama seperti itu harganya masih berkisar Rp.6,5 juta !!!! Oleh karena itu siapa bilang notebook sekarang sudah murah??? Harga notebook masih 2X lebih mahal daripada PC desktop dengan spek sama.
Bagi yang tetap ngotot bergaya dengan notebook tapi kantongnya tipis. Maka dengan budget 3,5 juta yang bisa anda dapatkan adalah Notebook Celeron-M kondisi bekas yang teknologinya sudah jadul, atau Netbook kondisi baru (misal: EeePC 700) yang layarnya cuma 7″ dan kinerjanya lebih loyo lagi ketimbang notebook Celeron-M bekas seharga Rp.3,5 juta.

Perlu diingat bahwa Komputer berkinerja tinggi (misal:PC Gaming) itu murah, namun komputer yang diapakai untuk bergaya (misal: Notebook) itu mahal.
Ingatlah sebuah hukum yang berbunyi: “Gengsi & penampilan selalu lebih mahal daripada kinerja”. Hukum alam ini berlaku dimanapun, baik di dunia komputer maupun dalam realita kehidupan sehari hari.
Contoh nyata dalam realita kehidupan yang menunjukkan bahwa gengsi lebih mahal daripada kinerja: Memiliki pacar cantik lebih mahal biayanya ketimbang memiliki pacar yang rajin bekerja (tapi jelek). Sama seperti sekretaris sexy yang lebih mahal gaji-nya ketimbang kuli yang bekerja 24 jam.

Sebuah PC desktop dengan spek standard seperti diatas tidak akan dapat mendongkrak gengsi angsa seperti halnya notebook dengan spek sama. Namun PC desktop merupakan fondasi sebuah PC Gaming. Dan PC Gaming adalah sebuah benda yang memiliki nilai gengsi….

Bila anda ingin menjadikan spek PC standard diatas menjadi PC Gaming, cukup menambah memory menjadi 2GB dan membeli videocard Geforce 9800GT 512MB / Radeon HD 4830 512MB yang dapat menghadirkan kualitas grafis yang jauh lebih bagus dibanding Xbox 360 dan Playstation 3.

Biaya penambahan memory dari 1GB menjadi 2GB cuma Rp.150 ribu saja dan harga sebuah videocard Geforce 9800GT 512MB / Radeon HD 4830 512MB cuma berkisar Rp. 1,6 juta.

Ini berarti biaya menjadikan sebuah PC standard menjadi PC gaming tidak sampai Rp.2 juta yang berarti jauh lebih murah dibanding harga Xbox360, Playstation 3, atau Nintendo Wii.
Biaya merubah “PC kerja” menjadi “PC gaming” cuma Rp.1,6 juta saja, yang berarti cuma setara harga console game purba Playstation 2.

Kualitas grafis 3X lebih tajam: Dengan harga setara Playstation2 anda bisa dapat memperoleh videocard untuk PC yang mampu memberikan sensasi gaming dengan kualitas grafis jauh lebih tinggi

Perlu diingat bahwa Playstation 2 merupakan console gaming purba era tahun 1999 yang cuma mampu menayangkan kualitas gambar resolusi rendah (640×480). Yang artinya tampilan grafisnya 3X lebih kabur & buram ketimbang kualitas grafis resolusi tinggi yang dihasilkan PC Gaming (1280×1024, 1440×900,1680×1050).

Membandingkan kualitas grafis Playstation 2 dengan PC Gaming ibarat membandingkan kualitas film DVD dengan film 3GP di handphone (selisih resolusinya juga nyaris 3X lipat).
Mana yang lebih nyaman untuk ditonton? film kualitas DVD atau film 3GP di handphone? Bila anda masih juga bermain game menggunakan Playstation2 berarti anda sama seperti orang yang lebih suka nonton film kualitas 3GP ketimbang kualitas DVD.

lost-planet-texture-detail

Teknologi videocard Geforce 9800GT & Radeon HD4830 jauh diatas console game tercanggih saat ini, oleh karena itu kualitas grafis di PC Gaming tersebut tentu akan lebih bagus dibanding console game apapun yang pernah diciptakan umat manusia.

Bila ingin membuat PC Gaming yang lebih ekonomis lagi, anda dapat menggunakan videocard Geforce 9600GT 512MB yang kinerjanya 10% lebih pelan dibanding Geforce 9800GT, namun harganya cuma Rp.1,1 juta yang berarti bahkan lebih murah ketimbang harga Playstation 2 Slim yang notabene console kuno teknologi tahun 90-an. Sementara Geforce 9600GT merupakan produk teknologi era 2008.

Maka itu justru lebih tepat bila dikatakan bahwa console game sebenarnya adalah produk berteknologi kuno yang dijual dengan harga tinggi. Terutama Playstation 2 yang usianya sudah nyaris 10 tahun dan mungkin para insinyur yang merancangnya sudah ada yang meninggal saat ini.

Playstation3 dan Xbox360 yang disebut-sebut sebagai console game next-gen sebenarnya juga tergolong barang kuno yang menggunakan chip grafis teknologi purba yang telah digunakan pada videocard PC beberapa tahun yang lalu.

Fatalnya, console game adalah barang yang tidak bisa diupgrade seperti PC gaming. Jadi pengguna console game hanya bisa pasrah terjebak dengan teknologi yang semakin tua dan keriput.

Berbeda dengan PC Gaming yang semua komponennya bergaransi (bahkan beberapa komponen digaransi seumur hidup), console game seperti Playstation 2, Playstation 3, dan Xbox 360 yang dijual di Indonesia tidak ada yang bergaransi

Perlu diingat bahwa semua Playstation 3 dan XBox 360 yang beredar di Indonesia adalah barang ILEGAL yang telah ditolak garansinya dari pabrik asalnya (karena telah dimodifikasi).
Jadi membeli Playstation 3 dan Xbox 360 di Indonesia tidak jauh berbeda dengan membeli barang curian, yang jika anda coba klaim/kembalikan ke pabrik asalnya justru akan membuat anda menemui masalah besar….Silahkan coba sendiri kalau tidak percaya !!!!

Oleh karena itu ketika problem kerusakan Red Ring of Death (overheat) pada XBox360 mewabah, banyak console gamer di Indonesia yang menjerit histeris ketika mendapati Xbox360 kesayangannya mati total dan tentu saja harus masuk tong sampah karena tidak ada garansi sama sekali.

Jadi jika anda tetap ngotot membeli console next-gen, bersiaplah untuk menangis sambil mengeluarkan biaya mahal untuk perbaikan bila sampai terjadi kerusakan. Sementara dengan PC Gaming anda tak akan pernah mengeluarkan biaya sepeserpun untuk kerusakan hardware selama dalam masa garansi.
Garansi seumur hidup dan garansi tukar baru adalah sesuatu yang sudah umum di dunia PC Gaming, dan jarang ada di produk lain.

Dengan membeli Xbox360 dan Playstation3, anda telah mengambil resiko untuk membuang barang senilai Rp.4 juta bila di kemudian hari terjadi kerusakan.
Sementara dengan PC Gaming anda akan memperoleh ketenangan batin karena terlindung oleh garansi.

Dari perbandingan teknis yang telah dibahas sebelumnya dapat dilihat bahwa console game next-gen sebenarnya berisikan teknologi sampah yang pernah digunakan di PC bertahun-tahun yang lalu.

Playstation 3: Teknologi sampah yang menyandang logo Sony

Sampah yang telah kadaluwarsa seperti ini adalah makan bagi orang-orang yang buta teknologi, siapa lagi kalau bukan anak-anak!!!

Coba lihat saja, permen dan camilan kadaluwarsa target sasarannya juga selalu ditujukan untuk anak-anak!!!
Oleh karena itu jangan heran pula jika console game adalah sahabat anak-anak yang notabene sangat gampang dibodohi.

Dari sisi masa kadaluwarsa, Nintendo Wii adalah yang paling busuk, alias teknologinya lebih purba lagi ketimbang Xbox360 dan Playstation 3.
Ironisnya Nintendo Wii sangat sukses di kalangan anak-anak.
Ini tentu tidak mengherankan karena jajanan kadaluwarsa juga terbukti sukses diserbu anak-anak.
Sudah sering diberitakan di koran tentang anak-anak SD yang akhirnya jatuh bergelimpangan setelah mengkonsumsi jajanan kadaluwarsa. Itulah salah satu contoh bahwa “kebodohan dalam mengkonsumsi” memang akan selalu berujung pada kematian….

Oleh karena itu jangan heran pula jika anak-anak juga doyan mengkonsumsi barang sampah seperti Xbox360, PS2, PS3, dan Nintendo Wii, sebab otak mereka memang belum berkembang penuh untuk dapat mencerna arti sebuah teknologi.
Namun bagi orang yang telah merasa dirinya dewasa tapi ternyata masih juga bermain game menggunakan console game, maka perlu dipertanyakan apakah otak mereka telah berkembang penuh atau belum…

Sudah bukan rahasia lagi bahwa console game seperti Playstation 3 kinerjanya mengecewakan. Bahkan majalah ternama Playstation 3 Magazine malah mengatakan bahwa kinerja game Fallout 3 paling bagus di PC dan paling jelek di Playstation 3.
Beberapa waktu yang lalu, developer game Metal Gear Solid 4 juga sangat kecewa dengan kinerja Playstation 3.
Jadi tak dapat dipungkiri bahwa console game next-gen adalah sampah yang hanya layak dikonsumsi orang bodoh (buta teknologi).

Tampilan grafis yang kasar dan bergerigi adalah ciri khas console game semenjak dulu. Ini karena kodrat console game memang selalu lebih rendah & hina ketimbang PC. Hal ini dapat dilihat dari standard native resolution yang dianut oleh console game dan PC.

Bila console game menganut istilah standard HD 720p dan Full HD 1080p, maka PC menganut standard yang dinamakan XHD. Yang konon kepanjangan dari Xtended HD atau Xtreme HD

Ada 3 jenis resolusi yang dikategorikan sebagai XHD, yaitu:
- 1680×1050
- 1900×1200
- 2560×1600
Ketiga resolusi tersebut digunakan pada monitor LCD 19″ Wide, 22″ Wide, 24″ Wide, dan 30″ Wide

Resolusi HD 720p yang populer digunakan oleh console game next-gen dan LCD monitor 32″ sebenarnya kualitasnya masih lebih rendah ketimbang resolusi SXGA (1280×1024) yang umum digunakan pada PC dengan monitor LCD 17″.
Resolusi HD 720p sebenarnya merupakan versi Wide dari resolusi 1024×768 yang umum digunakan pada monitor LCD 15″

Bila tabel diatas terasa membingungkan anda, lihat saja perbandingan kualitas grafis pada gambar di bawah ini. Saya yakin anda lebih mudah mencerna gambar di bawah ini ketimbang tabel perbandingan standard resolusi diatas….

Maximum resolusi yang disupport game PC telah mencapai 2560×1600 (WQXGA), sementara console game maximum baru 1920×1080 (Full HD 1080p).

Tapi sangat jarang sekali game console yang benar-benar mensupport resolusi Full HD 1080p. Mayortitas game Xbox360 dan PS3 cuma menggunakan resolusi 1280×720 (HD 720p), sebuah resolusi yang jauh lebih rendah ketimbang resolusi 1280×1024 yang umum di kalangan Gamer PC yaitu 1280×1024.

Sedangkan mayoritas game PC telah mendukung resolusi 1920×1200 dan cukup banyak pula yang mendukung 2560×1600.

Bisa tidaknya seorang gamer PC mencapai resolusi XHD tersebut tergantung pada videocard dan monitor yang mereka miliki. Semakin bagus videocard dan semakin tinggi tipe monitor, maka makin tinggi resolusi yang bisa mereka gunakan untuk bermain.

Sedangkan bagi console gamer, mereka tetap akan terpatok di resolusi bawaan game yang mayoritas cuma 1280×720. Sekalipun mereka menggunakan LCD monitor Full HD 1080p, gambarnya akan tetap pecah karena resolusi asli gamenya cuma 1280×720. Dalam hal ini LCD TV 1080p hanya melakukan “upscale” game yang aslinya tetap beresolusi 720p.

Konyolnya lagi, beberapa game di Xbox360 dan PS3 bahkan memiliki resolusi yang lebih rendah ketimbang 1280×720 (720p). Contohnya adalah Call of Duty 4, Oblivion, Tomb Raider Legend, dan Alone in The Dark yang resolusinya bahkan cuma 1024×600 (600p), dan yang lebih parah lagi adalah Jericho yang cuma 996×560 (560p) dan Guitar Hero 3 cuma 1040×585 (585p).
Padahal game-game tersebut di PC mendukung resolusi 1920×1200 dan bahkan 2560×1600.
Grand Theft Auto 4 di XBox360 dan PS3 resolusinya juga cuma 1152×640 (640p) yang jauh lebih rendah ketimbang versi PC-nya yang mendukung resolusi 2560×1600.

Selain itu hanya beberapa game saja di Xbox360 dan PS3 yang menggunakan Anti-Aliasing (AA) untuk menghaluskan gambar. Cukup banyak game di console yang tidak mensupport AA, yang berarti gambarnya pasti sangat bergerigi. Sedangkan di PC anda bahkan bisa menggenjot AA hingga 8X

PC seperti apa yang layak menyandang gelar “console game killer”

Sebuah PC gaming baru bisa dikatakan sebagai “Console Game killer”, bila memenuhi 3 syarat:
1. Harganya tidak jauh lebih mahal ketimbang Xbox360 atau Playstation 3 (berkisar 4 juta)
2. Kinerja grafisnya mengalahkan Xbox360 atau Playstation 3
3. Ukuran casingnya kecil, mendekati ukuran console game

Oleh karena itu PC Gaming yang harganya terlalu jauh diatas harga console game (misal Rp. 8 juta) bukanlah “console game killer”. Begitu pula PC gaming murah-meriah yang hanya mengandalkan videocard kacangan juga tidak layak menyandang gelar “console game killer” karena tampilan grafisya tidak mampu mengalahkan kedua console game tersebut.
Ini dari kata “Killer” adalah: Harus lebih bagus grafisnya namun dengan harga sama/lebih murah.

Kalaupun harga PC Gaming sedikit lebih mahal ketimbang console game masih dapat dimaklumi mengingat fungsinya bisa dipakai untuk bekerja, browsing, dll. Sedangkan console game tidak bisa dipakai bekerja..

Game versi PC vs. Console game

Saat ini hampir semua game keren akan muncul di semua platform, baik itu PC, Xbox360, atau Playstation3, contohnya Call Of Duty4, Kane & Lynch, Devil May Cry 4, Race Driver GRID, dll.
Bahkan Gears of Wars, Lost Planet, dan Mass Effect yang semula dibuat eksklusif untuk Xbox360 akhirnya muncul di PC juga dengan kualitas grafis yang bahkan lebih baik dibanding versi console. Tak lama lagi gamer PC juga akan menikmati Grand Theft Auto 4 yang telah terlebih dahulu hadir di Console, namun versi PC-nya tentu saja memiliki fitur extra dan kualitas grafis resolusi tinggi.

Jadi PC gamer tak perlu khawatir mengalami kekurangan game bagus, karena semua game best-seller di console pasti akan hadir di PC juga. Saat ini justru Playstation 3 yang lebih “kekeringan” game bagus ketimbang PC. Bahkan game terkenal seperti Bioshock terlambat hadir di Playstation 3. Selain itu banyak pula game PC yang tidak ada di Playstation 3, misalnya Gears of Wars dan Mass Effect.

Beberapa game best seller seperti Crysis Warhead dan STALKER Clear Sky bahkan hanya ada di PC saja, ini karena keterbatasan hardware Xbox360 dan Playstation3 yang tidak mampu menjalankan game dengan kualitas grafis yang disyaratkan kedua game tersebut.

Assassin Creed, Mass Effect, Rainbow Six Vegas 2, Racedriver GRID, Devil May Cry 4, Alone in the Dark, Pure, Brothers in Arms, Crysis Warhead, STALKER Clear Sky, dan Far Cry2, merupakan judul-judul game keren di PC yang saat ini telah tersedia di tempat persewaan game PC.

Pemilihan Videocard untuk PC Gaming

Perlu diingat bahwa membeli videocard seharga Rp.1 juta ke bawah hanya akan membuat anda menyesali kinerjanya yang buruk dan tak akan bisa menyamai sensasi game di Xbox360 dan Playstation 3.
Dengan menggunakan videocard kelas low-end seharga kurang dari Rp. 1 juta, PC Gaming anda hanya akan jadi bahan tertawaan para pemilik Xbox360 dan Playstation 3.

Oleh karena itu daripada membuang uang Rp.1 juta untuk membeli videocard “kacangan” lebih baik simpan uang anda hingga terkumpul untuk membeli videocard kelas menengah atau high-end.

Fakta membuktikan bahwa bahwa videocard card terlaris di dunia saat ini adalah Radeon HD4850 yang notabene kelas menengah ($200), bukan low-end. Sebelumnya videocard terlaris adalah Geforce 8800GT, yang juga kelas menengah.(Geforce 8800GT kini namanya diganti dengan 9800GT)
NVIDIA bahkan menyatakan bahwa videocard low-end adalah barang yang tidak laku dan penjualannya cuma 3% saja. Ini karena videocard low-end memang hanya akan membawa penyesalan kepada gamer yang membelinya.

Videocard NVIDIA: Dulu berjaya, namun kini agak kurang diminati

Oleh karena itu, bila ingin merasakan kinerja PC Gaming yang memuaskan, videocard yang digunakan sebaiknya Radeon HD4850 512MB. Videocard ini sudah termasuk kategori menengah dengan harga Rp.2 juta yang berarti masih jauh lebih murah dan lebih canggih dibanding Xbox360 atau Playstation 3.
Kinerjanya sudah bisa untuk memainkan semua game berat dengan lancar di setting detail paling maximal, dan masih akan mampu untuk memainkan game yang akan muncul di 1-2 tahun mendatang. Review lengkap mengenai Radeon HD4850 dapat dilihat pada artikel “Setan Merah pembunuh NVIDIA”.

Alternatif lain yang kinerjanya setara Radeon HD4850 adalah Geforce 9800GTX+ 512MB. Keunggulannya adalah adanya dukungan PhysX dan CUDA.
Namun kelemahan videocard ini adalah boros daya dan ukurannya sangat panjang.
Berbeda dengan Raden HD4850 yang bisa menggunakan PSU 400Watt dan pasti bisa masuk di semua casing, Geforce 9800GTX+ seringkali mengharuskan penggunanya untuk mengupgrade ke PSU 500Watt dan mengganti dengan casing yang lebih besar.
Oleh karena “hidden cost”-nya cukup besar, maka videocard raksasa ini kalah laris ketimbang Radeon HD4850, apalagi Geforce 9800GTX+ juga masih lebih mahal sekitar Rp.300 ribuan.

Bila budget anda belum cukup untuk mendapatkan Radeon HD4850, gunakanlah Geforce 9800GT atau Radeon HD4830, yang harganya berkisar 1,6 juta.
Kalau budget memang benar-benar minim, maka Geforce 9600GT 512MB baru boleh dipilih, harganya cuma Rp.1,3 juta saja alias cuma setara harga console jadul Playstation2 slim.
Sebaiknya jangan mengunakan videocard yang kelasnya dibawah Geforce 9600GT bila tak ingin menyesal dan frustrasi setelah membelinya.
Kecuali jika anda anda masih bermain di resolusi rendah (1024×768 ) maka videocard Radeon HD4670 seharga Rp.1 juta baru boleh dipilih. Untuk kelas harga Rp.1 juta kinerja Radeon HD4670 jauh lebih baik ketimbang Geforce 9500GT.

Untuk segmen $100 Radeon HD4670 cukup menarik karena adanya potensi CrossFire yang memungkinkan penggunanya di kemudian hari menambahkan 1 videocard lagi untuk mendapatkan kinerja setara Radeon HD4850.
Potensi CrossFire pada videocard low-end ATI lebih menarik ketimbang potensi SLI pada videocard low-end NVIDIA, karena jumlah motherboard yang mendukung CrossFire lebih banyak dan lebih murah ketimbang motherboard yang mendukung SLI.

Bila budget anda cukup banyak, ada baiknya menaikkan spek videocard ke Radeon HD4870 yang harganya berkisar Rp. 3 juta. Tidak perlu bernafsu menguprade prosesor lebih tinggi daripada E2160 (yang dioverclock ke 3GHz) bila videocard anda belum kelas high-end seperti Radeon HD4870. Sebab peningkatan kinerja game yang dihasilkan dari upgrade videocard akan lebih tinggi ketimbang dari upgrade prosesor.

Perlu juga diingat bahwa videocard juga masih dapat dioverclock, sehingga bila suatu ketika game yang muncul nantinya terlalu berat, anda masih bisa meningkatkan kinerja videocard tersebut dengan cara menaikkan clock GPU dan memorynya.

Saat ini, secara overall, Radeon HD4850 merupakan videocard terlaris di dunia. Sedangkan untuk segmen high-end Radeon HD4870 merupakan yang telaris.
Kinerja Radeon HD4870 ($300) terbukti mampu mengalahkan Geforce GTX260 yang harganya jauh lebih mahal ($400).
Di segmen harga $150, Geforce 8800GT/9800GT lebih menarik ketimbag Radeon HD4830. Namun beberapa tipe Geforce 9800GT harganya terlalu mendekati Radeon HD4850, sehingga lebih baik ambil Radeon HD4850 saja sekalian yang kinerjanya jelas-jelas jauh lebih cepat ketimbang Geforce 9800GT.

No comments:

Post a Comment